Laman

My Story


Hai Nama saya Datuk Abdul Karim Wailissa, biasanya saya dipanggil Im, Datuk, Imces, hehe pkoknya panggil apa aja deh yang penting halal wkwk. Saya anak ketiga dari tiga bersaudara, lahir di Ambon pada tanggal 23 mei 1998. Alamat saya di Malang, di jalan tirto rahayu gg 2, landung sari, Malang.
Saya mulai masuk jenjang pendidikan pada tahun 2004 di SD negeri 2 Unggulan Namlea, Maluku ( kelas 1 dan 2). Pada saat saya masih di namlea sebelum masuk SD, saya pernah jatuh di sumur yang tua dan mati, di dalam sumur tersebut hanya terdapat sedikit air dan sangat dalam, ketika saya jatuh di sumur itu orang-orang di rumah dan sekitar rumah tidak tahu kalau saya sedang jatuh, malah ketika mereka mendengar bunyi seperti orang jatuh, mereka malah mengira kalau itu bunyi jatuhnya mangga hahah, dipikir saya buah gitu, karena pada saat itu memang sedang musim mangga. Ketika orang tua saya telah tahu bahwa yang jatuh tersebut adalah saya, orang tua saya langsung ke lokasi kejadian dan mengambil saya dari dalam sumur. Layaknya pahlawan superhero superman, Ayah saya turun ke dalam sumur untuk mengambil saya wkwk. Ketika sudah sampai diatas, saya sangat bersyukur sekali, tidak ada luka sedikitpun hanya tergores sedikit pada wajah dan kaki padahal di dalam sumur tersebut sudah seperti tong sampahnya masyarakat, biasanya para warga membuang besi, pecah beling, botol, dan sebagainya ke dalam sumur tersebut. Untungnya saya masih dapat berdiri dan Tuhan masih memberi saya kesempatan untuk hidup. Karena hal itu, membuat orang tua saya sampai terharu dan bersyukur Alhamdulillah.
Kemudian ketika orang tua saya pindah tugas, di Kabupaten pemekaran baru dari Maluku tengah pada tahun 2006, saya pun mengikuti orang tua saya dan melanjutkan pendidikan saya di kabupaten Seram Bagian Timur sampai lulus Smp. Di seram bagian timur, atau khususnya di ibu kota kabupaten tersebut Bula, saya memiliki banyak kisah panjang yang tak bisa saya ceritakan semuanya. Dari kisah cinta-cintaan, perkelaian, hingga kemaksiatan hahah. Tapi sekarang Alhamdulilah cerita gelap tersebut sudah saya ambil hikmanya.
Setelah lulus SMP pada tahun 2012, saya mencoba untuk pergi merantau jauh dari Maluku, negeri tumpah darah. Saya mencoba untuk bersekolah SMA di Jawa, di kota Malang. Dan saya pun bersekolah di SMA Taman harapan Malang, sekolah yang mengajari saya banyak hal-hal. Seperti kebersamaan, toleransi dan saling menghargai. Saya lulus di Sma Taman Harapan Malang pada tahun 2015 dan sekarang saya telah menjadi mahasiswa Ekonomi Akuntansi di perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Malang, kayaknya akan ada cerita baru yang akan terjadi disini. Cerita tentang perjuangan meraih impian saya akan saya mulai dari sini, Universitas Muhammadiyah Malang. Semangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar